Powered By Blogger

Sabtu, 26 Februari 2011

PIALA CHAMPION

SUMEBAR bendera abang ireng dan spanduk penggugah semangat terpasang mentereng di lapangan Sansiro Karang Kedempel. ’U Neverwalk alone’ selalu didengungkan Milnilanisti di tepi langan menemani pemain Ac Milmilan berlatih, sore itu. Di bawah mistar gawang Petruk Dida, gesit, menepis tendangan Filippo Bagong Inzaghi dan Gareng Malidini. Semar Ancelloti dari pinggir lapangan terus berteriak – teriak mengomandoi pemain. ” Powere di keluarkan, cuk, tendagane sing jejeg,” teriaknya. ” Gimana bisa menang, kalo nendang gak becus, sudah kita lanjutkan besok,” tambah Semar Ancelotto. Persiapan mereka cukup serius menghadapi laga semi final piala champion menghadapi musuh bebuyutan mereka FC. Liverpool. Kesempatan ini dimanfaatkan Milmilanisti untuk merangsek ke dalam lapangan minta tanda tangan.

Lain suasana di kandang Liverpool perusahaan obat kuat ngastina. Mereka hanya melakukan peregangan otot dan latihan ringan .Sengkuni gerard di pojok lapangan terus menyundul bola bertahan supaya tak jatuh. Dursosono Carragher, malah asik menyusuli bola yang lain karena dikerubuti holigan wedok yang histeris. Durna Benitez, dengan menghisap siong hanya memandang dari tepi lapangan. Mereka berkeyakinan tinggi, optimis kemenangan di depan mata. Sebagai klub kaya sesuai latihan tim obat liver ngeses di kafe – kafe mewah.
Di timur kaki langit mentari pagi mengoyak pekatnya malam. Suasana Ballroom Grand Milan Inn tiap sudut beraroma bola. Kaki jurnalis dari pelosok dunia mulai memasuki ruangan. Mereka menunggu pers conference yang biasanya dipenuhi perang urat saraf. Truk sampah yang berjlan sempoyongan membawa pemain AC. Milmilan berbaur dengan Milmilanisti dipandu dua motor rider memasuki pelataran hotel. Sementara dengan bus luks Liver pool juga tiba dihotel. Suasana lobi hotel riuh rendah, suasana kampung menyatu dengan suasana elit tapi keadaan tetap terkendali.
” Apaan Bagong, hanya bayang – bayang, pantes para cewek pada lari.” Ujar Sengkuni Gerrard memulai perang urat saraf, setelah masing – masing tim membeberkan strategi yang akan mereka terapkan. ” Is Ente bisane bawa – bawa itu, panti ajarane Durna Benitez, sikilmu tugel tak thekel mengko” Serang Fillipo Bagong Inzaghi. Suasana ruang pers konference tambah memanas, hampir saja Dursosono Carragher melempar kursi kalau tak ditahan sesama pemain mereka. Panitia memutuskan acara disudahi lebih cepat.
Prit ... prit peluit pertandingan dimulai, sore hari berikutnya. Sepuluh menit pertama terasa lamban, kedua tim saling mengintip kelemahan lawan. Lewat serangan balik cepat. Gareng maldini melakukan umpan jauh kedepan, diterima dari kanan luar, gojek sana sini, central bek terlewati. Sekuat tenaga tendangan dilepaskan, posisi Kartomarmo Alonso tepat menerima dengan tenang. Semar langsung menutupi wajahnya, Milmilanisti berteriak tertahan.
Kedua kesebelasan saling serang tapi selalu mentok dipertahankan lawan. Durna benitez, mulai melihat pemainnya kelelahan, didekatinya pinggir lapangan dan dipanggilnya Dursosono Carragher. Dibisiknya sedret kata, dan menepuk bahu Dursosono. Dilapangan Dursosono Carrgher membisikkan kepada pemain yang lain. Sedetik kemudian suasana pertandingan berubah. Ilmu seribu kuda dipakai tim obat kuat liver aC. Milmilan terkurung ketat, serangan tim Liverpool datang bertubi – tubi. Umpan silang Dursosono Carragher jantung AC. Milmilan, disambut tendangan slato Sengkuni Gerard mengarah kesudut atas gawang. Gareng Maldini tak kalah sigap, dengan di kop bola dibuang keluar lapangan. Bonek tim Liverpool bersorak ramai.
Ac Milmilan belum sempat bernafas, lewat solo run Sengkuni Gerard diakhiri tendangan keras menyusur tanah. Petruk Dida langsung kemureb menyongsong bola. Giliran Milmilanisti berteriak ramai. Datangnya gol sepertinya tinggal menunggu waktu. Fillipo Bagong Inzaghi memutar otak tepat ketika kaki keras Dursosono Carragher malang didepannya. Fillipo Bagong Inzaghi kruntel – kruntel terkapar sampai ditandu keluar lapangan. Momen ini dimanfaatkan untuk merampal ajian. Mata Sengkuni gerard mendadak melotot. Mak Wuuuz, giliran Gareng Maldini dengan kaki pengkornya melakukan solo run dari kiri luar. Dursosono Carragher ucek – ucek mripat, disemua lini dilihatnya menghadang, Kartomarmo alonso sudah memungut bola dari gawangnya, gool. Kick off dimulai lagi, Sengkuni Gerard salah oper, dimanfaatkan Bagong Inzaghi dari tengah lapangan melepas tembakan voli. Kembali Kartomarmo alonso meradang. Gol demi gol datang silih berganti sampai peluit terakhir berkedudukan sepuluh kosong. (Cahyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar